laporan : Mustakim, Enrekang
editor : Darwis
lenteramerahnews, Enrekang-- Desa Pasui dan Desa Lunjen adalah merupakan desa yang paling dekat dengan ibukota kecamatan Buntu Batu, sehingga demikian pantas saja bila warganya mendambakan sarana transportasi yang memadai, karena sarana transportasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian disuatu daerah. Bila sarana transfortasi tidak memadai, maka sektor lainnyapun juga ikut terbengkalai.Setiap tahun musyawarah rembug bangunan diadakan untuk rencana pembangunan tahun kedepannya, mulai dari musrembang tingkat dusun hingga ke tingkat nasional.
"Kami dari warga Lunjen setiap tahun memperjuangkan jalan lingkar Pasui Lunjen yang tembus ke Madata, namun hingga saat ini belum juga diperbaiki," kata Baharuddin, warga desa Lunjen yang juga sebagai salah seorang pendamping desa di kecamatan Buntu Batu.
Senada dengan pengharapan masyarakat kecamatan Buntu Batu pada umumnya dan Desa Pasui serta Desa Lunjen pada khususnya, sekretaris kecamatan Buntu Batu, H. Subandi juga sangat mengharapkan kepada para penentu kebijakan agar memperhatikan jalan tersebut yang menghubungkan antara Desa Lunjen dan Desa Pasui, karena jalan itu merupakan salah satu jalan alternatif untuk masuk ke kecamatan Buntu Batu.
"Sudah saatnya kepala desa Lunjen dan kepala desa Pasui memikirkan jalan tersebut agar dapat dikerjakan sedemikian rupa," katanya.
Sementara itu Aswin, yang juga tokoh masyarakat Pasui dan pernah berkecimpun di pemerintahan
Desa Pasui mengatakan, dari tahun ketahun selalu diusulkan kepada penentu kebijakan namun sampai sekarang belum membuahkan hasil yang maksimal.
Menurut beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di desa Pasui, pembangunan jalan lingkar tersebut selalu menjadi prioritas utama di saat diadakan musrembang, baik musrembang desa maupun musrembang kecamatan akan tetapi entah apa yang menjadi kendala sehingga pembangunannya selalu tertunda.
"Pada hal seandainya dana desa bisa dialokasikan ke tempat tersebut maka jalan itu tidak seperti kondisi sekarang ini karena desa Lunjen dan Desa Pasui yang menganggarkan." ungkap tokoh pemuda di desa Pasui yang identitasnya tidak mau dipublikasikan.
Selain merupakan sarana umum, jalan tersebut merupakan akses menuju ke tempat rekreasi di "kaluku'', karena di Kaluku tidak jarang diadakan adu kecepatan roda dua sebagai tempat mengasah bakat bagi anak-anak muda di Massenrempulu, bahkan dari luar Maspulpun juga ikut melampiaskan. minatnya dalam menunggangi si kuda besi itu. (kim)
Emoticon