BLANTERVIO103

TAFSIR PESAN NENE’ MALLOMO

TAFSIR PESAN NENE’ MALLOMO
Senin, 01 April 2019


Penulis : M Saleh Mude
lenteramerahnews, JAKARTA-- Bagi mereka yang berasal atau pernah berkunjung ke kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), 180 km dari sebelah utara kota Makassar, Sulawesi Selatan, tentu pernah melihat atau mendengar kalimat ini,“Resopa Temmangingngi Malomo Naletei Pammase Dewata.” Teks ini terpahat di bawah papan nama Kantor Bupati (lama) Pemda Sidrap di kota Pangkajene.

Menurut sejarahnya, teks kalimat bernas ini diambil dari ungkapan(pappaseng) seorang panrita danpabbicara (ahli hukum dan penasehat raja), La Pagala alias La Makkarau, yang digelari “Nene’ Mallomo,” wafat tahun 1654 Masehi di Sidrap.

Kedua orang tua saya berasal dari Sidrap, karena itu, saya tertarik untuk menelisik dan menulis makna kontekstual kalimat bernilai tersebut di atas. Kalimat tersebut jika dipenggal per kata, terdapat enam suku kata: Resopa (kerja keras);Temmangingngi (tidak bosan, bersungguh-sungguh); Malomo(niscaya dengan mudah); Naletei(diiringi, diikuti); Pammase (rahmat, keberuntungan); Dewata (Tuhan).

Jika kalimat tersebut diterjemahkan secara keseluruhan, akan mengandung arti, “Setiap orang (bagi mereka) yang suka bekerja keras secara bersungguh-sungguh, niscaya dengan mudah diikuti oleh keberuntungan (rahmat) dari Tuhan (Allah Swt).

Karena itu, setiap pribadi yang ingin maju, hendaknya berjanji pada dirinya untuk selalu rajin bekerja, disiplin, tekun, dan bersungguh-sungguh agar ia dapat meraih keberhasilan dan keberuntungan seperti yang dicita-citakan plus nilai ridha dari Allah Swt.

Demikian penafsiran saya, semoga ada menfaatnya. Tanah Abang, 1 April 2019. M. Saleh Mude
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409