Lenteramerahnews, SIDRAP-- Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono telah memerintahkan jajarannya untuk memantau dan mewaspadai adanya kelompok muda mudi yang mengatasnamakan dirinya sebagai geng Anarcho.
Kapolres menegaskan akan menindak tegas kelompok tersebut, jika terbukti melakukan keonaran di Kabupaten Sidrap, karena geng tersebut diduga telah membuat ricuh aksi May Day di beberapa tempat seperti di Bandung, Surabaya dan Makassar.
"Anarcho Syndicalism adalah doktrin yang mengajak agar pekerja itu tidak mau diatur. Gejala ini pengaruh dari fenomena yang ada di luar negeri, terutama di Russia. Kelompok tersebut berkembang di dunia sejak lama dan baru berkembang di Indonesia beberapa tahun belakangan." kata Budi di kantornya, Rabu (8/5/19) siang
Kapolres menjelaskan bahwa ciri kelompok tersebut ialah berpakaian serba hitam baik baju maupun celana. Mereka melakukan gerakan, sambil membawa minuman keras, ruyung (double stick) dan cat semprot.
"Mereka sering berkumpul tanpa diketahui maksud dan tujuannya, perawakan agak kusam dan lusuh. Rata-rata tataran (pendidikannya) paling tinggi mahasiswa, ada SMA, bahkan ada yang SMP " lanjutnya
Budi Wahyono mengimbau kepada seluruh warganya untuk segera melaporkan jika ada hal yang menyerupai dari kelompok tersebut.
"Segera laporkan jika ada masyarakat yang tahu, kami akan membina dan melakukan edukasi serta memanggil orang tua anak agar diberi pemahaman dan kembali ke jalan yang benar " tutupnya. (wis)
Kapolres menegaskan akan menindak tegas kelompok tersebut, jika terbukti melakukan keonaran di Kabupaten Sidrap, karena geng tersebut diduga telah membuat ricuh aksi May Day di beberapa tempat seperti di Bandung, Surabaya dan Makassar.
"Anarcho Syndicalism adalah doktrin yang mengajak agar pekerja itu tidak mau diatur. Gejala ini pengaruh dari fenomena yang ada di luar negeri, terutama di Russia. Kelompok tersebut berkembang di dunia sejak lama dan baru berkembang di Indonesia beberapa tahun belakangan." kata Budi di kantornya, Rabu (8/5/19) siang
Kapolres menjelaskan bahwa ciri kelompok tersebut ialah berpakaian serba hitam baik baju maupun celana. Mereka melakukan gerakan, sambil membawa minuman keras, ruyung (double stick) dan cat semprot.
"Mereka sering berkumpul tanpa diketahui maksud dan tujuannya, perawakan agak kusam dan lusuh. Rata-rata tataran (pendidikannya) paling tinggi mahasiswa, ada SMA, bahkan ada yang SMP " lanjutnya
Budi Wahyono mengimbau kepada seluruh warganya untuk segera melaporkan jika ada hal yang menyerupai dari kelompok tersebut.
"Segera laporkan jika ada masyarakat yang tahu, kami akan membina dan melakukan edukasi serta memanggil orang tua anak agar diberi pemahaman dan kembali ke jalan yang benar " tutupnya. (wis)
Emoticon