SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS--Fenomena alam adalah sebuah keniscayaan yang harus diterima dengan lapang dada oleh setiap insan, meskipun terkadang gejala alam itu tak sesuai dengan kemauan kita.
Kadang kita sangat butuh sinar matahari untuk mengeringkan jemuran kita, namun yang datang adalah hujan. Begitupun sebaliknya, kadang kita butuh hujan untuk mengairi sawah namun yang datang adalah kemarau. Namun, yakinlah itu semua kehendak Sang Pencipta.
Fenomena alam seperti itulah yang dialami para petani di Bumi Nene Mallomo ini.
Hujan mengguyur kota Pangkajene Sidrap, Senin 19/8, siang. Sejumlah petani riang menyambut hujan yang cukup deras ini, meski sebagian lainnya kurang senang karena sementara panen.
Mustari misalnya, petani di depan kompleks Gabungan Kantor dinas pemkab Sidrap ini tak hentinya berucap syukur. Pasalnya, padi miliknya sedang mulai berbuah sementara sawah kering krontang karena sudah lama tak hujan.
"Ini berkah yang sangat menolong padi yang sudah terancam puso," kata Mustari.
Lain halnya dengan wa Tare, padi miliknya sementara di panen, sebagian sudah di karungkan tiba-tiba hujan deras.
"Tadi saat pagi cuaca cerah tiba-tiba hujan pak, " ujar wa Tare, sembari menghela nafas panjang. Meski tetap syukur karena hujan meski sedikit deras tapi tidak membuat banjir. (aris asnawi)
Emoticon