BLANTERVIO103

Buntut Aksi Demo, SDN 2 Lainungan Disegel OTK

Buntut Aksi Demo, SDN 2 Lainungan Disegel OTK
Selasa, 24 September 2019

SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS--Buntut dari aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan orang tua siswa SDN 2 Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Kemarin, Senin, (23/9/2019) membuat gedung sekolah dasar ini disege oleh orang tak dikenal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan orang tua siswa melakukan demo didepan SDN 2 Lainungan karena protes atas mutasi yang dilakukan Pemda Sidrap melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap kepada salah satu guru, Hj Salamong.

Para pendemo menolak atas mutasi tersebut sekaligus menolak kepala sekolah yang baru beberapa bulan menjabat, Hj. Nuraeni. Buntutnya, hari ini, Selasa, (24/9/2019) entah perbuatan siapa, sekolah yang seharusnya sebagai tempat untuk menimba ilmu agar moral dan pendidikan anak lebih meningkat, tapi malah menjadi ajang memperlihatkan sifat dan anarkisme yang tidak patut dicontoh.


"Siapapun pelakunya, aparat kepolisian harus bertindak untuk menyelidiki kasus penyegelan yang dilakukan OTK pada dini hari tadi," kata Drs Alimuddin, pemerhati pendidikan.

Dia sangat menyayangkan hal ini, jika institusi sekolah milik pemerintah yang seharusnya digunakan untuk mendidik anak malah disegel hanya karena ketidak puasan atas mutasi yang dilakukan pemda, dalam hal ini bupati Sidrap.

"Jika semua PNS atau pejabat yang dimutasi melakukan hal serupa, maka itu namanya pegawai pembangkang dan tidak taat aturan bahkan tidak taat hukum, bupati harus lebih tegas untuk menindak yang bersangkutan," ungkapnya.

Sebagai PNS kata dia, harus tunduk apapun keputusan pimpinan. Pimpinan adalah sosok panutan yang harus diikuti apapun hasil keputusan, karena semua sudah dipikir dengan matang, pasti ada pertimbangan khusus sebelum melakukan pergeseran.



"Bukankah sebelum menjabat dan diangkat sebagai PNS, yang bersangkutan sudah berjanji akan ditempatkan dimana saja diwilayah NKRI?," jelasnya.

Lantas kenapa ada penolakan dari orang tua siswa, semua ini harus diusut tuntas oleh aparat kepolisian. Inikan juga merugikan anak-anak disana yang harus belajar tapi terganggu hanya karena ulah sejumlah orang.

Sementara itu, Kapolsek Watang Pulu, Iptu Zakaria Lessa, SH yang dikonfirmasi via telepon terkait adanya penyegelan SDN 2 Lainungan mengatakan, intinya pihak kepolisian akan selalu siap memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Kami siap kapan saja untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Terkait penyegelan, itu wewenang Dinas Pendidikan, jika Diknas meminta untuk mendampingi kami siap," jelasnya.

Sebagaimana tadi pagi, kami dampingi pihak dari Diknas, yakni Korwil Diknas Watang Pulu, Dahsan Damis untuk membuka segel sekolah yang disaksikan pemerintah desa Mattirotasi, Drs Zainuddin. Begitupun jika pihak diknas ingin melakukan pertemuan dengan masyarakat, maka pihak polsek Watang Pulu siap untuk menjadi mediator.

"Jika diminta, kami siap menjadi mediator jika pihak Diknas ingin melakukan mediasi dengan masyarakat," ucap Zakaria.

Kapolsek juga akui jika tadi sudah menyampaikan kepada Kepala Desa Mattitotasi, Drs Zainuddin, agar memberikan pengarahan kepada masyarakatnya terkait masalah ini.

"Saya sudah sampaikan kepada pak kades untuk memberikan arahan kepada masyarakatnya untuk membuka segel dan kembali melakukan aktifitas belajar mengajar," katanya.

Karena jika terus menerus seperti ini maka yang akan dirugikan adalah masyarakat itu sendiri, proses belajar tidat berjalan maka anak-anak sendiri yang kena dampaknya, guru-guru tidak masalah karena, anak mau belajar atau tidak dia tetap terima gaji. (wis)



Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409