DAK Pembangunan Rumdis Guru Di Pasangkayu Berakhir Tahun ini

Irham Tamala SE, Kasi SD bidang Diknas Dikpora Pasangkayu

PASANGKAYU,LENTERAMERAHNEWS--Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Pembangunan Rumah Dinas Guru di kabupaten Pasangkayu berakhir tahun ini, meskipun masih banyak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang sangat membutuhkan pembangunan perumahan dinas Guru.

Ketidak berlanjutan program tersebut di sebabkan Kabupaten Pasangkayu sudah di cabut statusnya sebagai Daerah tertinggal oleh kementerian Desa Dan PDTT.

Hal ini diungkapkan Kasi Sekolah Dasar Bidang Dikdas Dikpora Pasangkayu, Irham Tapala, SE diruang kerjanya hari ini Senin, 23 September 2019. Irham sangat menyayangkan peluang ini sebab menurutnya Pihak Dinas Pendidikan tetap memasukkan program tersebut kedalam proyek tahun 2020 namun terbentur di status Kabupaten Pasangkayu.

"Pembangunan Rumah Dinas bagi Guru tidak ada lagi untuk DAK 2020. Namun tahun depan anggaran rehab sekolah diperkirakan akan naik berdasarkan usulan Dinas. Rehab tahun ini meliputi antara lain Perumahan Dinas, Rehab RKB, pembuangan RKB, MCK, perpustakaan untuk SMP dan SD, ruang guru dan labaratorim IPA dan komputer untuk SMP. Untuk Tahun 2020 permintaan Dinas tetap sama tapi kemungkinan anggarannya naik "terangnya.

Irham jelaskan, anggaran DAK 2019 senilai Rp. 42.253.881.000 untuk rehab sebanyak 112 sekolah dengan 180 menu item pekerjaan yang sampai saat ini dalam tahap pekerjaan yang sudah mencapai progres rata-rata diatas 25 persen.Termasuk didalamnya pembangunan Rumdis Guru 30 unit di sekolah Dasar dan 4 unit di Sekolah SMP. " progres DAK Tahun ini sudah mencapai diatas 25 persen. Mengingat kontrak kerjanya 170 hari yang di mulai 27 juni sampai 13 Desember 2019" tuturnya.

Irham tambahkan, imbas lain keluarnya status Kabupaten Pasangkayu sebagai daerah tertinggal adalah semakin berkurangnya Guru yang mendapat tunjangan Dana terpencil. (ags)