PINRANG, LENTERAMERAHNEWS--Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah konsisten dalam penegakan aturan dalam dunia pendidikan, terutama pungutan liar. Setelah memerintahkan untuk mencopot sejumlah kepala sekolah nakal.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Irman YL saat ini memang sudah mencopot kepala SMAN 5 Makassar bersama dengan kepala sekolah SMAN 1 Makassar, masih akan ada kepala sekolah lainnya yang akan menyusul. Kepala sekolah tersebut dicopot lantaran melakukan pungutan kepada siswa.
Tak hanya SMAN 5 Makassar dan SMAN 1 Makassar yang melakukan pungutan, namun sebut saja SMAN 1 Pinrang juga dikabarkan memungut dana dari siswa senilai Rp 20 ribu persiswa.
Saat dikonfirmasi media ini melalui ponselnya, Kepala SMAN 1 Pinrang, Drs H. Arsyad, SPd, MM, membantah melakukan pungutan liar, menurutnya pembayaran senilai Rp. 20 ribu persiswa baru adalah untuk pengadaan id card.
"itu bukan pungutan liar, tetapi untuk pembelian id card untuk siswa baru sebanyak 420 siswa," kata Arsyad yang sudah dua kali didatangi disekolahnya namun tak pernah ditemui.
Menurut Arsyad, pembelian id card tidak dipaksakan kepada siswa, yang penting warnanya sesuai yakni warna kuning, karena id card itu di jualnya melalui koperasi sekolah.
Ketika disinggung tentang adanya paksaan untuk membeli disekolah, ia membantah, kata dia, terserah kepada siswa mau beli dimana yang penting warnanya kuning.
Sementara salah seorang siswa yang tidak mau disebut namanya mengakui, jika pembelian id card diharuskan untuk dibeli disekolah dengan alasan supaya seragam.
"Itulah sebabnya saya dipanggil dari Dinas Pendidikan Sulsel tentang pembelian id card siswa masa MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) yang lalu," kata Arsyad dari balik telepon, Selasa, 10 September 2019. (din)
Emoticon