Rosyanti, SPd, MPd, guru SMAN 1 Pinrang |
JAKARTA, LENTERAMERAHNEWS--Berkat hasil karya tulis yang dituangkan dalam sebuah buku, Rosyanti, SPd, MPd, salah satu guru di SMAN 1 Pinrang, Sulsel akhirnya menjadi salah satu peserta yang diundang khusus untuk hadiri acara Perpusnas Expo IGI yang dilaksanakan dari tanggal 19-21 September 2001 di Jakarta Convention Centre (JCC).
Acara ini adalah kegiatan kolaborasi Perpusnas dan IGI di bidang Literasi melalui kanal Sagusaku. Kegiatan ini melibatkan 1000 guru dan siswa dari seluruh Indonesia yang sudah menghasilkan karya buku. Mereka dihadirkan untuk mengikuti gelora literasi yang akan membangkitkan selera menulis dan membaca yang selama ini belum bersemayam di jiwa, belum menjadi sebuah kebutuhan, belum menjadi santapan lezat yang menggiurkan.
Kepala UPTD SMAN 1 Pinrang, H. Muhammad Arsyad, SPd, MSi dalam keterangan persnya mengatakan, dalam Perpunas Expo IGI ini, sagusaku akan meramu literasi menjadi kebutuhan sehari-hari.Talkshow yang melibatkan para pejabat negeri, motivasi pendidikan berskala nasional, fun literasi dengan public figur, juga tampilan spektakuler dari berbagai penulis negeri, akan menghanyutkan semua yang hadir dalam kenyamanan berliterasi.
"Uniknya kata dia, kegiatan ini, setiap siswa dan guru bukan hanya dituntut untuk menghasilkan karya, tapi juga karyanya akan diluncurkan pada Hardiknas 2020 di Perpusnas RI. Selain itu, mendapat bonus diklat menulis dan mengelola perpustakaan secara milenial yang dapat dijangkau dan dipantau dari kejauhan," urainya.
Menurut Arsyad, kegiatan ini akan menjadikan setiap individu (dalam hal ini guru dan siswa), haus akan ilmu pengetahuan. Paradigma perpustakaan generasi millennial ini dicirikan adanya masyarakat pembelajar yang selalu berinteraksi dengan internet dimanapun dan kapanpun membutuhkan informasi. Jadi layanan perpustakaan yang masih “jadul” harus diubah agar mampu mengakomodasi perubahan perilaku warga sekolah dalam mengakses informasi.
Kemajuan Iptek dimanfaatkan IGI dengan menulis menggunakan smartphone. Jadi, setiap kegiatan sagusaku IGI langsung digarap dan menghasilkan karya buku.Harapannya setelah kegiatan ini, perpustakaan sekolah tak lagi mati suri, harus “bangkit” untuk memberikan kualitas dan pelayanan prima, sehingga menjadi tujuan utama setiap warga untuk berinovasi, menggali informasi terbaru secara digital di era milenial sehingga menghasilkan generasi yang handal dan selalu menghasilkan tulisan.
"Salah seorang guru yang diundang dalam kegiatan tersebut adalah Rosyanti,S.Pd.,M.Pd., guru yang sehari harinya mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Pinrang. Buku yang ditulisnya diberi judul SULO ( Setitik Cahaya dalam Temaram) berisi petuah leluhur masyarakat Bugis tentang kearifan lokal," ungkap Arsyad.
Tahun 2018 lanjut Arsyad, guru tersebut juga lolos jadi finalis dalam kegiatan Olimpiade Guru Nasional yang diadakan di Lombok, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.Pada tahun yang sama, ia pun keluar sebagai pemenang pertama pada lomba menghapal KD yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Prestasi yang diperoleh itu tentunya atas dukungan penuh kepala sekolah dan doa dari rekan-rekan guru. Apa yang dicapainya itu adalah pembuktian bahwa menjadi guru adalah bukan akhir dari proses belajar. Guru harus terus meningkatkan kompetensinya, untuk mencetak generasi cerdas.
"Saat ini, SMAN 1 Pinrang terus berbenah untuk memacu guru dan peserta didik agar terus mengukir prestasi, baik akademik maupun nonakademik. Bukan hanya tingkat provinsi, nasional maupun internasional," jelasnya. (alimuddin)
Emoticon