SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS--Ratusan warga yang merupakan orang tua siswa dan mantan siswa di SDN 2 Lainungan, Desa Mattirotasi, Kecamatan Watangpulu, Sidrap melakukan aksi unjuk rasa, Senin(23/09)
Aksi ini sebagai buntut dari mutasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Sidrap terhadap Hj. Salamong, guru kelas 1 yang sudah 31 tahun mengabdi di sekolah tersebut.
Suasana sempat mamanas saat massa hendak melakukan razia terhadap 10 orang dari pihak sekolah yang dituding membubuhkan tanda tangan sehingga guru tersebut dimutasi.
Beruntung aparat kepolisian yang langsung dikomandoi Kapolsek Watang Pulu, Iptu Zakaria Lessa, sigap menenangkan massa yang mulai tersulut emosi.
"Bu guru kami difitnah melakukan Pungli pengadaan baju batik untuk dipakai gerak jalan 17 Agustus, ada 10 orang pihak sekolah yang bertanda tangan dan memfitnah guru teladan kami," ujar Emming, salah satu orang tua siswa, Senin (22/9/2019).
Sementara itu, warga lainnya Masna mengaku akan melakukan penyegelan terhadap sekolah jika tuntutan untuk mengembalikan Salamong sebagai guru di SD tersebut tidak dipenuhi.
"Kami juga akan melarang anak-anak kami ke sekolah, mereka akan mogok belajar. Dia sudah lama mau diangkat jadi Kepsek, tapi karena beliau adalah guru teladan dan tidak gila jabatan, beliau tidak mau," jelasnya.
Hingga saat ini ratusan massa masih menduduki SDN 2 Lainungan sambil menunggu kepastian dipenuhinya tuntutan mereka.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabuoaten Sidrap, Nur Kanaah,
mengatakan setelah terbit usulan mutasi ibu Hj. Salamong yang dipindahkan ke SD 6 Arawa karena disana kekurangan satu guru. Berdasarkan hal itu, sehingga dibuatkan rekomendasi.
Nemun masyarakat tidak terima dan akhirnya berbuntut masyarakat menolak kepala sekolah yang baru ditempatkan di SD 2 Lainungan,
"Saya datang disini untuk mengamankan masyarakat dan insya allah kita akan bertemu dengan pimpinan dalam hal ini Bupati Sidrap dan sekda untuk membicarakan tuntutan orang tua siswa," tutup Kanaah. (wis)
Emoticon