Firmansyah Badjoki Berkomitmen Tak Main Proyek Nahkodai Bambaira
PASANGKAYU, LENTERAMERAHNEWS- Calon Kepala Desa (Cakades) Bambaira jebolan Universitas Tadulako Palu, Firmansyah Badjoki SPt, berkomitmen tidak akan main proyek jika dirinya diberi kepercayaan memimpin desanya tersebut.
Bahkan tak mau bermain - main dengan pernyataannya, pemuda asli kelahiran Bambaira yang aktif berkecimpung sebagai wartawan itu pun ikut menantang Cakades Bambaira lainnya agar tak main proyek jika terpilih.
"Saya minta siapapun Kades Bambaira terpilih 2020-2026 tak hanya mementingkan kepentingan pribadi dengan memperkaya diri bersama keluarganya menggunakan Dana Desa. Olehnya Kades stop dulu main proyek, dan lebih fokus mengurus kepentingan kesejahteraan masyarakat Bambaira," ungkap pria bertubuh mungil tersebut.
Cakades Firmansyah saat ditemui wartawan, Kamis, 17 November 2019, menjelaskan bahwa salah satu Misi utamanya kelak terpilih dengan melakukan pembangunan yang berkesinambungan dengan mengedepankan partisipasi, dan gotong royong masyarakat.
Dia menambahkan, artinya program pembangunan desa Bambaira menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) dari daerah dan Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat, senilai hampir Rp 2 Miliar akan dibagi rata ke 6 dusun. Sehingga pemerataan pembangunan terealisasi dengan baik.
"Saya tidak lakukan pembangunan fokus di tiga dusun Bambaira Kota saja, tetapi pembangunan juga merata di dusun lainnya termasuk Baruga Baru, Taba, dan Todang Jaya," tegas Firman yang juga menjabat wakil ketua KNPI Pasangkayu ini.
Menurutnya, kenapa masyarakat Bambaira mesti mendukungnya terpilih jadi Kades, karena ia sedang mencanangkan program pembentukan kelompok swadaya masyarakat (KSM) setiap dusun. Adapun tugas KSM itu sendiri adalah pelaku kegiatan proyek setiap dusun. Sehingga pencapaian pembangunan terealisasi dan disisi lain lapangan pekerjaan pun ikut terbuka lebar.
"Artinya selama kepemimpinan saya bertekad agar tak ada lagi pengangguran di Bambaira, dan tak ada lagi aparat desa yang memiliki kekayaan yang tak wajar. Ingat kita menjadi pemimpin itu sebagai pelayan dan bukan sebagai raja," pungkasnya. (ags)
Firman |
PASANGKAYU, LENTERAMERAHNEWS- Calon Kepala Desa (Cakades) Bambaira jebolan Universitas Tadulako Palu, Firmansyah Badjoki SPt, berkomitmen tidak akan main proyek jika dirinya diberi kepercayaan memimpin desanya tersebut.
Bahkan tak mau bermain - main dengan pernyataannya, pemuda asli kelahiran Bambaira yang aktif berkecimpung sebagai wartawan itu pun ikut menantang Cakades Bambaira lainnya agar tak main proyek jika terpilih.
"Saya minta siapapun Kades Bambaira terpilih 2020-2026 tak hanya mementingkan kepentingan pribadi dengan memperkaya diri bersama keluarganya menggunakan Dana Desa. Olehnya Kades stop dulu main proyek, dan lebih fokus mengurus kepentingan kesejahteraan masyarakat Bambaira," ungkap pria bertubuh mungil tersebut.
Cakades Firmansyah saat ditemui wartawan, Kamis, 17 November 2019, menjelaskan bahwa salah satu Misi utamanya kelak terpilih dengan melakukan pembangunan yang berkesinambungan dengan mengedepankan partisipasi, dan gotong royong masyarakat.
Dia menambahkan, artinya program pembangunan desa Bambaira menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) dari daerah dan Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat, senilai hampir Rp 2 Miliar akan dibagi rata ke 6 dusun. Sehingga pemerataan pembangunan terealisasi dengan baik.
"Saya tidak lakukan pembangunan fokus di tiga dusun Bambaira Kota saja, tetapi pembangunan juga merata di dusun lainnya termasuk Baruga Baru, Taba, dan Todang Jaya," tegas Firman yang juga menjabat wakil ketua KNPI Pasangkayu ini.
Menurutnya, kenapa masyarakat Bambaira mesti mendukungnya terpilih jadi Kades, karena ia sedang mencanangkan program pembentukan kelompok swadaya masyarakat (KSM) setiap dusun. Adapun tugas KSM itu sendiri adalah pelaku kegiatan proyek setiap dusun. Sehingga pencapaian pembangunan terealisasi dan disisi lain lapangan pekerjaan pun ikut terbuka lebar.
"Artinya selama kepemimpinan saya bertekad agar tak ada lagi pengangguran di Bambaira, dan tak ada lagi aparat desa yang memiliki kekayaan yang tak wajar. Ingat kita menjadi pemimpin itu sebagai pelayan dan bukan sebagai raja," pungkasnya. (ags)
Emoticon