SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS— Satuan Resmob Satresnarkoba Polres Sidrap, Sulsel kembali berhasil mengungkap peredaran dan prnyalahgunaan narkoba, Senin (09/12/2019).
Dua terduga pelaku berhasil ditangkap di TKP Baranti, Kelurahan Baranti Kecamatan Baranti, Sidrap, sekitar pukul 20.00 wita, tadi malam.
Keduanya adalah Ruslan Alis Cullang (27 tahun), dan Sopyan alias Pian (22 Tahun), yang keduanya warga asal Baranti Kelurahan Duampanua Kecamatan Baranti, Sidrap.
Keberhasilan pengungkapan kasus narkotika beromzet besar ini berkat kerjasama masyarakat yang memberikan informasi soal aktifitas transaksi narkoba di Baranti.
Dua terduga pelaku Cullang dan Pian ini diciduk bersamaan barang buktinya sebanyak 194,04 gram yang dikemas dalam bungkusan besar 4 Bal. Selain itu, polisi juga berhasil menyita barang bukti lainnya berupa 3 buah alat komunikasi Handphone berbagai merk dan 1 unit motor merk Scoopy warna merah serta 1 timbangan digital.
Kasus ini berhasil diungkap setelah unit khusus melakukan Undercoverbuy dengan menyamar sebagai pembeli di salah satu rumah semi permanen yang sementara dibangun.
Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono, SH,SIK,MH melalui Kasat Narkoba AKP Andi Sofyan, SIK, membenarkan terduga pelaku adalah kurir dan bandar.
“Pelaku kami tangkap setelah transaksi dengan anggota di rumah yanh sedang dibangun di Baranti. Kita dasari informasi masyarakat ini jika di TKP itu kerap dijadikan lokasi transaksi narkoba,” ungkap AKP Andi Sofyan yang memimpin langsung penangkapan tersebut, Selasa (10/12/2019) sesaat setelah mengungkap kasus ini.
“Pokoknya kami bekerja terus memburu pelaku lahgun dan tidak memberi ruang kepada para pelaku atas perbuatannya merusak generasi kita,” lontarnya.
Mantan Kasat Narkoba Polres Pinrang ini juga menambahkan, jika kedua pelaku yang berprofesi petani dan buruh bangunan ini mengaku nyambi menjual sabu karena tergiur keuntungan.
“Mereka sebenarnya, adalah pemain lama didunia narkoba. Ada beberapa kasus kita ungkap mengarah pada keduanya,”ucap Kasat Narkoba Res Sidrap ini.
Pihaknya pun, masih terus mengembangkan kasus ini, dari mana didapatkan karena pelakuasih di interogasi.
“Kemungkinan terkait jaringan Malaysia latena barang buktinya juga cukup besar
Tapi itu hasil pengembangan dan penyelidikan anggota,” tandasnya. (wis)