SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS-- Bertemu langsung dengan Kapolres Sidrap, AKBP Budi Wahyono, SH, SIK, MH hanya sekali diruang rapat Mapolres Sidrap. "Sehari sebelum bertemu saya mencoba kirim pesan melalui WA "Mohon izin Ndan, jika pak kapolres ada waktu saya bermaksud menemui Bapak" begitu pesan singkat saya," kata Jurnalis senior, H. Aris Asnawi.
Kurang lebih 20 menit beliau menjawab WA saya "Siap pukul 08.30 wita, atau setelah apel pagi saya tunggu pak haji". Hari yang saya lupa tanggalnya, saya ke Mapolres Sidrap, ketemu pak Samad, protokol Kapolres. "Saya sampaikan kalau saya janjian Bapak Kapolres untuk bertemu," ucap Aris.
Tak lama kemudian pak Samad memberitahu kebeberapa anggota polres yang ada "para kasat dan perwira yang ada kiranya kumpul diruang rapat" seketika itu, puluhan perwira polisi berkumpul. Dalam benak saya, harus bersabar menunggu karena ada rapat yang dipimpin langsung Bapak Kapolres.
"Padahal saya sudah disampaikan melalui WA ketemu pukul 08.30 wita, dan saya datang lebih awal, keluh saya dalam hati," jelasnya lagi.
Betapa kagetnya saya dan seorang teman, kalau pertemuan itu diperuntukkan untuk kami. Acara Silaturrahmi yang bagi saya amat sangat Surpraes, luar biasa yang dilakukan seorang perwira menengah kepolisian, Kapolres Sidrap AKBP Budi wahyono, SH, SIK, MH.
Dari beberapa hal yang disampaikan pada pertemuan tersebut dan membaca pemberitan media cetak dan online, polisi satu ini adalah Sosok pemimpin; Macca, Magetteng, malempu, temmapasilaengeng. ( cerdas, tegas, jujur dan tak membedakan orang ).
Dari berbagai cerita teman aktivis OKP, Ormas, LSM dan Pers, sosok Budi wahyono, adalah pemimpin yang punya psyikologi sosial yang hebat. Beliau seorang pemimpin, orang tua, sahabat, dewan penyantun tanpa melepas profesinya sebagai seorang Polisi yang terikat dengan Tribrata kepolisian.
Budi wahyono, berteman, bergaul dengan akrab dengan siapa saja. Tapi, ketika ada perbuatan melawan hukum diwilayah kerjanya maka pasti ditindak tegas sesuai dengan pelanggarannya.
Sejak memimpin Polres Sidrap, tiga orang dipastikan tak nyenyak tidurnya. Bahkan, ruang geraknya amat sempit yakni: penyalahgunaan Narkoba, penjudi, dan pazshowbiz ( penipu lewat Handphond). Ketiganya menjadi musuh bagi Budi wahyono.
Kepergiannya di bumi Nene' mallomo, untuk mengemban tugas yang sama di Takalar, tentu rekan-rekan, saudara insan pers, aktivis OKP, LSM dan segenap masyarakat Sidrap merasa kehilangan Sosok polisi pengayom dan pengaman dan pelayan masyarakat. Terkhusus para Insan pers, tentu merasa kehilangan orang tua, sahabat dan pembina wartawan.
Tak dapat dipungkiri, kebangkitan Pers Sidrap satu tahun terakhir tak luput dari kepiawaian seorang Budi wahyono. Selamat jalan Ndan, darmabaktimu di daerah Kincir angin Sidrap telah terukir indah dan pasti selalu dikenang.
Semoga mutasi kali ini adalah jembatan Emas untuk lebih cepat meraih " Bintang". Dan selamat datang di Bumi Nene'mallomo Sidrap, Bapak AKBP Leonard Panji Wahyudi, mantan Kapolres Luwu Timur. (wis)
Emoticon