Inilah jembatan Salu Maridi yang ambruk dan hanyut di Desa Leppangeng |
Sidrap, lenteramerahnews.co.id-- Bencana alam berupa longsor kembali melanda Kabupaten Sidrap, Sulsel, tepatnya di Dusun Tiga Walawala Desa Leppangeng, Kecamatan Pitu Riase, Senin dinihari, 6 Juni 2020.
Kejadian ini terjadi sekira pukul 02 dinihari, selain longsor, salah satu jembatan penghubung antara ibukota desa dengan empat dusun lainnya yang dihuni sekira 850 jiwa. Selain jembatan ini, empat titik longsor memutus ruas jalan menuju keempat dusun ini serta dua titik longsor memutus antara dua desa, yakni Desa Leppangeng dan Desa Compong.
"Jembatan Salu Maridi dengan panjang 16 meter, lebar 2 meter merupakan jembatan vital diwilayah timur Kabupaten Sidrap ini," kata Abd Azis, SPd, salah satu warga yang juga Kepala SDN 1 Batu.
Kades Leppangeng, Ilyas Manakkang |
Akibat longsor dan terputusnya jembatan Salu Maridi ini lanjut Abd Asiz, saat ingin melintas menuju Pangkajene, Ibukota Kabupaten Sidrap, terpaksa harus menggotong motornya dibantu 3 orang rekannya.
Sementara itu, Kepala Desa Leppangeng, Ilyas Manakkang yang ditemui terkait bencana longsor ini membernarkan adanya longsor di desanya. Menurutnya, ada enam titik longsor ditambah satu jembatan.
Longsor kali ini adalah longsor kedua kalinya, setelah sebelumnya longsor juga terjadi di empat titik. Atas usaha swadaya kepala desa bersama warga mendatangkan alat berat untuk memperbaiki dan membersihkan longsor, sehingga jalan bisa dilalui kembali.
Inilah longsor yang terjadi di Desa Leppangeng |
"Baru dua hari alat berat bekerja, namun dihentikan lantaran hujan selalu mengguyur. Pas tiga harinya datang lagi longsor ini," jelas Ilyas.
"Longsor ini dilema bagi kami, karena mau dikerja ditakutkan terjadi lagi longsor. Tidak dikerjakan maka jalan tidak bisa digunakan," ungkapnya.
Untuk itu, dia akan musyawarahkan dengan warga, tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya, karena kata dia, apapun keputusan musyawarah bersama warganya, itulah yang terbaik.
(so/kahar)
Emoticon