Jakarta, lenteramerahnews.co.id-- Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), ke 75, Senin 17 Agustus 2020, bagi H. Syahruddin Alrif, S.Ip, MM momentum bersejarah dalam menapak karier.
Berselan delapan bulan kerja ekstra sebagai petani di lahan yang sebagian orang menilai tandus nan gersan, di Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, kucuran keringatnya diapresiasi pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dengan Surat keputusan No. B-1650/KP.590/C.1/08/2020, Perihal petani porang.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pertanian Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MH, MSi, Senin 17 Agustus 2020, di Auditorium gedung F, kantor pusat Kementerian Pertanian, jln. Harsono RM No.3 Ragunan, Jakarta Selatan.
Menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel ini penghargaan yang diterimanya merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada petani porang Indonesia khususnya Sulawesi selatan, sekaligus jaminan bahwa tanaman porang merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang memiliki prospek dan pangsa pasar yang terbuka lebar.
Menurut H.Syahar, demikian sapaan akrab Sekretaris Partai Nasdem Sulsel ini kerab disapa, porang memang belum terlalu populer di Sulsel, padahal petani kebun didataran tinggi menganggap tumbuhan ini sebagai gulma, biasa orang bugis bilang Siapa atau orang Luwu menyebutnya Sikapa.
Jadi, kata H.Syahar, masih dibutuhkan waktu dan kerja keras untuk terus mengedukasi petani mulai dari pemahaman tentang porang, cara bercocok tanam dan memelihara porang, cara mendapatkan bantuan permodalan hingga pemasarannya.
Meski diakuinya selain di Sidrap, Maros, Gowa, Enrekang, Pinrang sudah menjadikan porang sebagai tanaman primadona. Selain karena perawatan dan pemeliharaannya yang tidak sulit juga harga jualnya terbilang tinggi, hingga tak heran jika tanaman ini disebut tanaman dollar, urai mantan pemuda pelopor tingkat nasional ini.
Geliat porang di Sulsel, memang kian diminati banyak petani, hal ini terlihat kian banyak orang berkunjung ke kebun binaan Syahruddin Alrif, seluas 50 hektar ini di desa Talumae Sidrap, yang juga biasa di sebut Sekolah alam perkebunan karena dilokasi ini juga telah ditanami ribuan pohon pisang, kelor, Labu, padi dan lainnya.
Mantan Ketua Dprd Sidrap, Sutanto, katakan, mantan ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel, H. Syahruddin Alrif, tak hanya sukses mengedukasi petani untuk bercocok tanam porang tapi juga berlian mengolah lahan tandus menjadi lahan produktif dengan menghijaukan dengan berbagai jenis tanaman bernilai ekonomi tinggi bahkan tanaman ekspor.
"Dengan mencurahkan energi dan separoh waktunya bersama petani, pemerintah kedepan bisa saja menganuhgerahkan H.Syahruddin Alrif, penghargaan Kalpataru," urai Susanto, yang turut di amini aktivis senior Sidrap, Aris asnawi. (A. A)
Emoticon