Makassar, lenteramerahnews.co.id-- Kucuran keringat Syahruddin Alrif, mengurus budidaya porang di Sulsel, diapresiasi Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Pada acara pembukaan musrembang provinsi Sulsel 2020 dan perubahan RPMJ 2018 - 2023, Percepatan pemulihan ekonomi, selasa 20/10-2020 di Claro hotel, mantan bupati Bantaeng dua priode ini katakan, kita sekarang ini sudah the record, tentu juga salah satu intrumen untuk percepatan pertumbuhan ekonomi kita.
"Apalagi, Sulsel dikenal dengan komoditas unggulan ekonomi tinggi misalnya seperti, Coklat, kopi dan terakhir pak Syahar ( Syahruddin Alrif, red ), ini lagi mengembankan porang dan sudah ekspor," ujar Nurdin Abdullah.
Sembari meminta wakil ketua DPRD Sulsel, Syahruddin Alrif berdiri " ini tokohnya" sambung gubernur Sulsel, disambut aplous teriakan " tokoh porang" dari peserta rapat yang terdiri dari para Bupati, walikota se Sulsel, pimpinan Dprd Sulsel, kepala dinas Opd Sulsel. " dan kita terus melakukan pemangkasan birokrasi dalam bidang prosudur ekspor" kunci Nurdin Abdullah, yang pada Hari ulang tahun Sulsel ke 351, 19 oktober 2020 ini, mengangkat tema " Mengembalikan kejayaan Komoditas unggulan Sulawesi selatan yang berdaya saing tinggi".
Apresiasi Gubernur Nurdin Abdullah pada pengembangan porang yang di motori Sekretaris Dpd Nasdem Sulsel, Syahruddin Alrif, tentu bukan isapan jempol belaka, 17 Agustus 2020, H.Syahar, menerima penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia, sebagai petani porang.
Penghargaan ini tak hanya wujud suksesnya mengembankan porang dikebun binaannya di Bendoro, dusun Tellang, desa Talumae Kec. Wattang Sidenreng kab. Sidrap, tapi juga mengedukasi masyarakat Sulsel, bercocok tanam porang, memberi Solusi permodalan berupa KUR Porang, yang pertama kali diprogramkan Bank milik pemerintah, Bank BRI, BNI dan Bank Mandiri serta jaminan harga pasca panen.
Dari inovasi pertanian yang digagas H. Syahar, porang kian dilirik petani bahkan, jadi primadona di sulsel. Tak heran jika separuh waktunya tersandera menerima peserta studi banding dari berbagai daerah, di kebun binaanya yang saat ini oleh sebagian kalangan menyebutnya Agrowisata dan edukasi alam, milik Bapak porang Indonesia Syahruddin Alrif.
(A.A)
Emoticon