SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS.CO.ID
Sidrap memang surga bagi para pemain judi sabung ayam. Setidaknya itu kata seorang lelaki berambuk cepak bermata sipit, putra kelahiran Selayar yang kini bermukim di Mamuju - Sulbar.
"Saya acap kali ikut sabung ayam di Sidrap, meski tak bawah ayam yang penting bawah uang, " katanya.
Menurutnya, ada beberapa hal diarena tarung dilombakan misalnya, ikut bersama penonton lainnya mendukung ayam orang yang bertarung, bisa juga kita nombok uang pemilik ayam dan lainnya. Jika tak ada uang, tapi ikut nonton, biasa kita dapat rejeki dari pemilik ayam yang menang.
"Pokoknya, diarena sabung ayam berbagi rejeki itu mudah, solidaritas dijunjung tinggi, dan soal keamanan, Sidrap lebih aman dari Toraja," urai lelaki yang mengaku anak kapal pesiar ini.
Hal sama disampaikan seorang anak muda asal Rappang, yang enggan disebut namanya "mohon nama saya jangan ditulis pak kuatir ada resikonya," sembari mengaku aktif ikut menonton dan tak punya ayam jago.
Lelaki 27 tahun, yang banyak berteman dengan para "jawara" sabung ayam ini menceritakan kalau tempat sabung ayam di Sidrap lokasinya berpindah-pindah. Biasanya tiga hari setiap tempat misalnya, di Rappang, Bulo, Kampung baru, Kadidi, Wattangpulu, Amparita dan lainnya. Soal keamanan? Aman - aman saja. Tidak ada izin dari pihak berwajib tapi mereka saling memahami.
"Jadi petugas pasti tahu, bahkan sebelum pegelaran mereka (polisi red), sudah tahu, tempatnya tidak ada yang tersembunyi dan pasti ramai Jawara juga hanya ada di satu tempat ada semacam Kordinator lapangan sebagai penanggung jawab pegelaran," urainya.
Sementara seorang Tokoh pemuda asal Pangkajene yang lagi-lagi identitasnya minta dirahasiakan bercerita, Soal sabung ayam, narkoba, THM dan kejahatan lainnya, jika petugas serius memberantas tentu kata mantan aktivis 90 an ini, mudah karena tokoh Sabung ayam, Narkoba dan THM ber-"sahabat" dengan petugas disemua tingkatan di Sidrap, bahkan aktivis Lsm dan wartawan juga " akrab" ya, mereka dapat " jatah" pengaturan agar aman, makanya meski semuanya marak (sabung ayam, THM, minuman keras dan Narkoba ) tapi kenyataannya aman saja, sepi dari pemberitaan dan penggerebekan," urainya sembari meminta jati dirinya dirahasiakan.
Menanggapi hal tersebut H. Ahmad anggota fraksi PKS DPRD Sidrap, mempertanyakan kinerja kepolisian Sidrap. "Polisi seharusnya bersikap dan bertindak tegas untuk tidak memberi ruang judi sabung ayam diwilayah Sidrap. Pemerintah Sidrap sudah mengucurkan dana hibah melalui APBD Sidrap 2020 untuk Polres Sidrap, maka wajar jika rakyat mepertanyakan peningkatan kinerja Kepolisian dalam mengayomi dan melindungi masyarakat, " ujar H. Ahmad, politisi yang dikenal lowprofil ini.
Hal senada diutarakan Sekretaris jenderal Pengurus pusat Ikatan Kekerabatan Masyarakat Sidenreng Rappang (Sekjen PP IKM Sidrap), Maryono. Menurut dosen Farmasi Universitas Negeri Makassar ini, polisi hendaknya tidak "main mata" dengan pelaku dan tokoh kejahatan seperti Judi, THM dan Narkoba tapi justru harus bersikap tegas memerangi kejahatan dan menjamin rasa aman masyarkat.
"Sidrap harus bersih dari stiqma daerah lumbung narkoba dan Judi, " tegas mantan ketua IPMI Sidrap ini.
Menurut Sudarmin Baba, SH Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Sidrap, judi sabung ayam dan narkoba sudah jadi borok busuk yang aromanya merusak citra Sidrap sebagai daerah relegius. Menurut anggota dewan Sidrap tiga priode ini, pihaknya akan membangun komuikasi dengan anggota beserta pimpinan dewan untuk memanggil pihak kepolisian hearing terkait dengan maraknya judi sabun ayam, miras dan kriminalitas di THM dan narkoba.
"Sidrap Surga bagi judi sabung ayam stikma tidak bagus dan ini tamparan bagi orang Sidrap tak terkecuali pemerintah kabupaten dan pihak kepolisian, " ucapnya.
Sementara itu, Ketua umum Pengurus pusat Ikatan Sarjana Asal Sidenreng Rappang (Ketum PP ISA Sidrap) H. Mahmud Lakaiya, berharap agar momentum tahun baru Islam 10 Agustus 2021, dan Hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 76, pada 17 Agustus mendatang menjadi momen strategis bagi pemerintah kabupaten Sidrap untuk intropeksi diri, kembali ke visi Sidrap yang sebenarnya yakni daerah relegius.
"Ini perlu sikap konsistensi pemkab Sidrap dan sikap tegas para aparatur negara dalam lingkup Sidrap, baik ASN, Legeslatif, yudikatif atau para penegak hukum untuk secara tegas, konsisten menjalankan dan mengamankan perda Sidrap terutama Visi Sidrap itu sendiri," harap Arsitek kawakan yang juga Sekjen Persatuan Konsultan Indonesia.
(aris asnawi)
Emoticon