Pasangkayu.Lenteramerahnews.co.id
Pihak Pemerintah Kecamatan Bambaira mediasi miskoordinasi antara pihak Kepala PKM Bambaira dengan Kades Kasoloang di Aula Kantor Camat Bambaira. Rabu, 04/08/21.
Mediasi ini di hadiri Kasat Pol-PP Nasrum, Staf Khusus Ilham, Saharuddin dari Dinkes, Bagian Pemerintahan, Camat Bambaira Muhammad Abduh, Kapolsek Bambalamotu Akp Muhammad Nur, Kepala UPT PKM Bambaira Anita, S.Kep.Ners dan Kades Kasoloang Makmur.
Persoalan tersebut bermula saat tim PKM Bambaira melakukan tracking dan rapid tes antigen pada sejumlah warga Desa Kasoloang yang dilakukan pada malam hari yang membuat Kepala Desa Kasoloang merasa keberatan, karena tim PKM Bambaira tidak berkoordinasi dulu ke Satgas Covid-19 Desa sebelum melakukan kegiatan. Puncaknya ketika Kepala Puskesmas Bambaira melaporkan ke Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Pasangkayu kalau Kades Kasoloang menolak kalau warganya di rapid tes antigen.
Kades Kasoloang Makmur menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menghalang-halangi program pemerintah, bahkan dirinya siap membantu mengantarkan warganya ke Puskesmas yang terindikasi terpapar covid-19.
"Saya sudah diadukan ke Tim Gugus Kabupaten kalau Kepala Desa Kasoloang menolak warganya di swab test. Padahal Saya ini sangat taat hukum dan sangat mendukung program pemerintah dengan penjagaan Posko PPKM 24 jam. Satgas Desa Kasoloang yang paling aktif disini. kedua, masyarakat Kasoloang paling banyak yang ikut vaksin Sekecamatan Bambaiara. Kami Kepala Desa tidak perlu dihargai, hanya perlu di kordinasikan kalau tim Puskesmas mau turun melakuian rapid antigen. Kalau ada masyarakat kami yang terkonfirmasi positif tolong di beritahukan untuk kami tindaklanjuti. Apalagi dalam tim satgas ada bidang penanganan," tutur Makmur.
Lanjut Makmur, Dengan adanya Pemeriksaan pada malam hari yang dilakukan Puskesmas itu, banyak warga terganggu secara psikologis dan merasa ketakutan.
"Kenapa cuma Desaku yang banyak di rapid antigen. sehingga ada sejumlah warga yang tinggalkan rumahnya sampai sekarang ini," ujar Makmur dengan nada kesal.
"Seharusnya persoalan ini tidak mesti sampai di Kabupaten. Ini bukan kami keberatan, karena persoalan ini bisa diselesaikan di Kecamatan," kata Makmur.
Dikesempatan yang sama, Kepala PKM Bambaira Anita, S.Kep.Ners mengatakan, pihaknya tidak bermaksud melaporkan Kepala Desa Kasoloang ke Kabupaten. Menurutnya ini hanya kesalahan pemahaman dan soal tracer dan tracking, pihaknya sudah melakukan sesua standar operasional pemeriksaan
"Pemeriksaan yang dilakukan pada malam hari itu karena subunya akan dikirim sampelnya ke laboratorium. Langkah ini juga bagian untuk memotong alur penyebaran virus. Kami minta maaf atas kesalahpahaman ini," ucap Anita
Menyikapi persoalan ini, Kasat Pol-PP Nasrum menginginkan persoalan Kapus Bambaira dengan Kades Kasoloang diselesaikan di tempat ini saja biar tidak melebar kemana-mana. Dia meminta kepada pihak Puskesmas agar malakukan koordinasi terlebih dahulu ke satgas Desa sebelum turun lakukan tracking.
"Kita anggap persoalan ini sudah selesai dan sampai disini saja.bukan waktunya untuk saling menyalahkan," tuturnya.
Sementara Staf Ahli Ilham mewakili Satgas Kabupaten Pasangkayu meminta kepada Kepala Puskesmas Bambaira agar setiap turun melakukan tracking untuk berkordinasi dengan Kepala Desa sebagai penanggungjawab satgas Desa dan optimalkan sosialisasi soal tracking ke warga.
"Tidak ada yang salah, Koordinasi saja yang perlu. Kades sudah melakukan fungsinya selaku pelindung warganya, Kapus juga sudah melakukan tugasnya sesuai tufoksinya," terang Ilham.
Camat Bambaira Muhammad Abduh berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di wilayah Bambaira. Dia juga meminta kepada pihak Puskesmas jika turun pemeriksaan melakukan secara humanis agar warga tidak trauma. (Ags)
Emoticon