MAKASSAR, LENTERAMERAHNEWS.CO.ID
Setelah sukses melaksanakan pengajian bulanan seri Agustus dan September, PWM Sulsel melalui Majelis Tabligh melaksanakan pengajian bulanan dengan tema “Peta Jalan Peradaban Umat Islam Indonesia Perpespektif Pendidikan”, 19 Oktober 2021, bertindak sebagai tuan rumah Universitas Muhammadiyah Palopo. Pengajian virtual yang berlangsung setiap bulan, pada seri Agustus, tema yang sama dengan topik Perspektif Sejarah dan seri September, Perspektif Ideologi.
Ketua PWM Sulsel, Prof. Dr. H. Ambo Asse, dalam sambutan pengantar mengatakan, pilihan tema dan topik pada pengajian bulan ini, dilatarbelakangi oleh keinginan besar Persyarikatan Muhammadiyah untuk terus menyiapkan generasi qur’ani, yaitu generasi yang memahami dan mengamalkan al-qur’an, tandas Rektor Unismuh Makassar tersebut.
Sebagai wujud implementasi generasi qur’ani, Rektor Universitas Muhammadiyah Palopo, Dr. Salju, melaporkan bahwa UM Palopo saat ini menginsentifkan pembinaan Tahsinul Qira’ah bagi mahasiswa dan secara rutin mengirim Muballigh Hijrah menjadi khatib Jum’at pada 12 Masjid di Kota Palopo dan sekitarnya. Dr. Salsu juga berterimakasih, atas kepercayaan PWM Sulsel menunjuk UM Palopo menjadi tuan rumah Pengajian Bulanan
Narasumber yang diundang untuk membahas tema Peta Jalan Peradaban Umat Islam Perspektif Pendidikan adalah Prof. Dr. H. Aris Munandar, Mantan Rektor UNM dan Dr. Ir. H. Abdul Rakhim Nanda, Wakil Sekretaris PWM Sulsel, secara khusus membahas Potret Generasi Harapan Umat. Sedangkan peserta/partisipan mencapai 420 orang terdiri dari Jamaah zoom mencapai 270 orang, sedangkan yang hadir secara ofline di aula Fak Ilmu Kesehatan UM Palopo mencapai 150 orang, terdiri dari unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Pimpinan Majelis dan lembaga, serta ORTOM dan Pimpinan AUM, demikian pula Muballigh/Muballighat Muhammadiyah
Prof Arismunandar, dalam slide paparannya, mengungkap data yang cukup mencengangkan, yakni:
1. Indonesia Development Forum 2019 (IDF 2019) terkait kualitas tenaga kerja Indonesia: kemampuan lulusan sarjana di Indonesia setara lulusan SMA di Denmark.
2. Laporan The Need for a Pivot to Learning: New Data on Adult Skills from Indonesia: pemuda Jakarta berusia 25-26 tahun memiliki kemampuan literasi lebih rendah dari lulusan SMP di Denmark.
Berdasarkan data tersebut, Ustadz Ahmat Firdaus, Muballigh PDM Gowa melalui Grup WA Pengajian Muhammadiyah dan beberapa gruplainnya, mengatakan bahwa data ini menunjukkan bahwa alumni SMA kita hanya setara dengan SD di Denmark, sedangkan alumni SMP kita setara dengan TK di Denmark. Materi pengajian ini sungguh sangat menarik dan betul-betul penting untuk merumuskan peta jalan pendidikan Indonesia, khususnya Peta jalan Pendidikan Muhammadiyah, dengan maksud untuk keluar dari masalah pendidikan yang diungkap Prof Aris pada slide sebelumnya, yakni Masalah Umum Pendidikan Umat Islam Indonesia adalah Mutu, Daya Saing, Akses, Karakter, dan Manajemen.
Masih di grup yang sama, Ustadz Mirajuddin, Muballigh PDM Kota Makassar, merespon lemahnya daya saing tenaga kerja Indonesia, salah satu diantaranya karena lemahnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa inggris. Ustadz Mirajuddin, yang juga merupakan Pimpinan 13 PDM Kota Makassar membuat perbandiangan, di tempat kurusus, anak-anak hanya belajar 6 bulan sudah bisa bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa inggris, sedangkan di sekolah formal SMP-SMA 6 tahun belajar bahasa inggris namun hanya sedikit mereka ketahui, maka dari itu sangat perlu ditinjau system pendidikan kita.
Sedangkan narasumber kedua, Dr. Ir. H. Abd Rahim Nanda, menegaskan pentingnya menjaga generasi dari serangan isme-isme atau paham yang secara simultan menyerang dienulhaq, antara lain ideologi kapitalisme, atheisme, sekularisme, liberalisme, dan juga serangan Islamophobia. Menghadapi hal tersebut, Wakil Rektor I Unismuh Makassar itu mengesakan perlunya:
1. Istiqamah menunaikan tugas risalah Islam (Qs. Al-Maida ayat 67)
2. Terus berjuang untuk memenangkan risalah Islam (Qs. Al-Fath ayat 28)
3. Meningkatkan kesabaran dan kualitas sumber daya (Qs. Ali-Imran ayat 200)
4. Penguatan ideologi dan kaderisasi, dengan rasionalisasi bahwa kader Muhammadiyah perlu secara terus menerus melakukan internalisasi, revitalisasi dan transformasi nilai-nilai kerisalahan Islam.
Ketua Majelis Tabligh PWM Sulsel, Dahlan Lama Bawa, dalam rilisnya menyampaikan bahwa bulan depan, seri November 2021, masih akan membahas tema yang sama tetapi dengan perspektif yang berbeda, yakni Perspektif Kesehatan, terdiri dari dua topik, 1) Peta Jalan Peradaban Umat Islam Indonesia Perspektif Kedokteran Islam dan Potret Amal Usaha Bidang Kesehatan pada abad kedua Muhammadiyah, dengan tuan rumah Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR).
(Mursyid fikri)
Emoticon