MAKASSAR, LENTERAMERAHNEWS.CO.ID
Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar menggelar Rapat Kerja TA 2022/2023, dibuka oleh WR IV Unismuh, KH. Mawardi Pewangi, diikuti 40 orang peserta, terdiri dari unsur Direktur bersama jajarannya, Komite Pondok, Kepala Desa Bissoloro, Dewan Guru dan Staf, tanggal, 3 Juli 2022 di Bissoloro.
Turut hadir untuk memberi pengajian Ketua LP2M PWM Sulsel, KH. Lukman Abd Samad dan Ketua PDM Takalar, Ir. H.Iqbal Rasyid Dg Situru yang diundang khusus sebagai professional untuk memberikan ceramah Prasaran Raker dengan tema: Menakar Potensi dan Hasil Produksi Lahan 75 ha.
Koordinator Dikdasmen PWM Sulsel yang juga WR IV Unismuh Makassar dalam sambutannya mengatakan bahwa “kerjakan apa yang ditulis dan tulislah apa yang dikerjakan” Kalimat singkat ini mengandung makna hendaknya membuat rencana program yang akan dikerjakan dan buatlah laporan pertanggungjawabannya secara tertulis.
Semetara itu, Ketua LP2M dalam pengajiannya mencerahkan peserta dengan kajian surah al-mujadilah ayat 11, antara lain bahwa Allah mengangkat orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan itu karena mereka Ihsan dalam beramal, mengabdikan ilmunya dengan penuh keteladanan, menjungjung tinggi akhlaqul karimah. “pesantern itu dipercaya masyarakat dan diangkat derajat oleh Allah karena memiliki tiga hal, yakni beriman, berlimu dan berakhlak”, tandas Ketua LP2M yang Mudir Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar.
Kepala Desa Bissoloro yang diwakili Kasi pemerintahan, Abd Rahim Dg Nassa, mengharapkan, agar pihak pondok terus melakukan pembinaan umat melalui khutbah jum’at dan ceramah tarawih pada 9 masjid yang ada di Desa Bissoloro. “Pemerintah berharap agar Pak Direktur Ponpes Darul Fallaah bersama jajarannya mengaktifkan kembai kegiatan khutbah jum’at rutin yang sempat terhenti karena Covid-19 dan pemerintah Desa Bissoloro akan terus mendukung pembinaan santri, di Pondok kami tidak mencampuri internal, namun ketika santri berada di masyarakat, maka itu tugas kami untuk membina”
Ketua PDM Takalar yang diundang sebagai professional eksportir pangan lokal yakni jagung dan porang, dalam ceramahnya membuat identifikasi potensi tanaman horti yang cocok dengan struktur lahan dan karakter cuaca di dataran tinggi 6500 kaki di atas permukaan laut, yakni jagung, padi, tomat, lombok, pepaya jenis california, marica, kangkung, mentimun, jahe, porang, pisang, sukun, dan lain-lain kecuali mangga tidak direkomendasikan karena curah hujan di Bissoloro cukup tinggi.
“Kecuali mangga saya tidak rekomendasikan dan jenis tanaman horti akan kita analisis lebih lanjut untuk memilih jenis tanaman yang tidak rawan hama dan setelah ada kesepakatan dengan Rektor Unismuh tentang berapa luas lahan yang disepakati untuk dikelola, barulah kita mulai dengan luas 5 -10 hektar”, tandas Ketua PDM yang potensial masuk jajaran PWM Sulsel pada Musywil mendatang, agar ada SDM berpengalaman mengelola tanah wakaf Muhammadiyah se-Sulsel yang umumnya belum produktif.
Direktur Ponpes Darul Fallaah, Dahlan Lama Bawa forum Raker tersebut, melakukan analisis SWOT dengan kelemahan mendasar adalah Kekurangan Sarana dan Prasarana, terutama kekuarangan Ruang Kelas Belajar. “Dalam LPJ Kepsek dan Kamad, disebutkan kekuarangan 6 RKB, karena itu Bismillah kita mulai kelola lahan yang telah diserahkan oleh Pak Rektor sebagai solusi”. Selain mengelola secara mandiri, Direktur Pondok yang juga Ketua Majelis Tabligh PWM Sulsel menjelaskan bahwa saat ini Proposal Program Pertanian Terpadu sedang berproses di Kementrian Pertanian RI.
(mursyid fikri)
Emoticon