Pasangkayu.Lenteramerahnews.co.id. Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat gelar Musdes (Musyawarah Desa) dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2024, Rabu, 26/07/23.
di Hadiri Camat Bambalamotu, Kades Polewali Mujais, Bhabinkamtibmas, Anggota BPD, Pendamping Desa Sekdes, Perangkat Desa dan tokoh masyatakat.
Musdes ini diselenggarkan oleh BPD yang dibuka oleh Ketua BPD Desa Polewali, Agusriadi Natsir.
Camat Bambalamotu, Ferdi, S.Sos, dalam penyampaiannya menyinggung persoalan stunting, dimana di Kecamatan Bambalamotu ada 3 Desa yang menjadi zona stunting yaitu Desa Polewali, Desa Polewali, Desa Wulai, dimana 13 dusun yang mayoritas di huni Suku Da'a (Bunggu).
Untuk itu, Camat Bambalamotu, Ferdi berharap didalam RKPDes Polewali tahun 2024 membuat perencanaan percepatan penanganan stunting, Sebab Stunting masuk skala prioritas program nasional.
Sementara pendamping Desa Kecamatan, Rahmadi Usman menjelaskan alur penyusunan RKPDes bagi desa. "Normalnya perencanaan itu dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu Juli, Agustus dan september. makanya untuk musdes hari ini kita hanya membentuk tim penyusun RKPDes," Kata Rahmadi.
Setelah itu, Sambungnya, dilakukan pencermatan RKPDes berbasis IDM (Indeks Desa Membangun). pencermatan yang di maksud adalah RPJM, IDM, SDGS, Visi misi Pemdes dan Pemda.
"Setelah musrembang, Tim menyusun RKPDes menyusun RKP ," Ucapnya.
Rahmadi tambahkan, Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM), Tahun ini Desa Polewali memasuki kategori Desa membangun, dan masih ada satu Desa di Kecamahan Bambalamotu yang masuk kategori Desa tertinggal yaitu Wulai.
Dilanjutkan pembentukan Tim penyusun RKPDes yang berjumlah 7 orang yang di ketuai oleh Sekdes, Muh Rifhal, N, S.Agr.
(LM)
Emoticon