BLANTERVIO103

Timbangan TBS di Pasangkayu Disinyalir Tak Terkalibrasi, Petani Sawit Dirugikan?

Timbangan TBS di Pasangkayu Disinyalir Tak Terkalibrasi, Petani Sawit Dirugikan?
Jumat, 28 Juni 2024


Pasangkayu.Lenteramerahnews.co.id.

Petani sawit di Pasangkayu selama ini di perkirakan alami kerugian hasil panen, Sebab timbangan sawit yang mereka gunakan untuk menimbang hasil panen diduga tidak terkalibrasi dengan benar. 


Jika itu benar, hal ini dikhawatirkan akan menghasilkan timbangan yang tidak akurat dan merugikan para petani. 


Terkait hal itu, Kepala seksi kemeterologian, Bidang Perdagangan Dinas Kopukmdag Pasangkayu, Anton disampaikan jika berdasarkan data terdapat 86 timbangan sawit yang telah beroperasi di tahun 2023, Namun, hanya 85 timbangan yang telah melakukan tera dan satu timbangan lainnya "bandel" dan belum mau terdaftar. 


"Jika timbangan tidak tera dengan benar, hasil panen petani di khawatirkan tidak akurat. Hal ini tentu akan merugikan mereka," ujar Anton Di Sekretariat IJP, Kamis sore, 27/06/24. 


Lebih lanjut, Anton menjelaskan bila pihak Dinas Kopukmdag telah mengusulkan anggaran untuk pengadaan alat tera dan mobil senilai 1,8 miliar pada tahun 2019. Namun, usulan tersebut belum terealisasi karena pandemi Covid-19. Usulan kembali diajukan pada tahun 2022, namun belum ada realisasi. 


"Padahal, biaya tera setiap timbangan sawit hanya sebesar 3,5 juta per tahun. Jika dikalikan dengan 86 timbangan, totalnya menjadi Rp 301 juta," Beber Anton 


Angka tera pertahunnya ini cukup besar, dan sayangnya uang tersebut harus keluar dari Pasangkayu untuk kerjasama tera timbangan dengan Kota Palu. 


Lebih jauh Anton menjelaskan data timbangan sawit itu data tahun 2023 dan ia meyakini masih ada banyak timbangan baru beroperasi di pedesaan namun tidak ter kalibrasi. 


"Kita mau melakukan pengawasan timbangan, Hanya terkendala karena tidak ada alat tera untuk mengecek timbangan sawit tersebut," Pungkasnya. (*)

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409