Sidrap, Sabtu, 19 Oktober 2024, civitas akademika SDN 10 Benteng menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema “Ikhtiar Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Dunia Pendidikan melalui Semangat Kebersamaan dan Kolaborasi Warga Sekolah”.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari guru, siswa, orang tua siswa, hingga pejabat pendidikan se Kecamatan Baranti, Anggota DPRD Sidrap, Sukur Rabaiseng, tokoh agama, pemuda dan pers.
Kepala UPT SDN 10 Benteng, Zulkifli, S. PdI, M. PdI, dalam laporannya, mengungkapkan rasa syukur dan haru atas kesuksesan acara yang berhasil diselenggarakan berkat kolaborasi semua pendidik. "Keberhasilan ini adalah hasil kerjasama yang solid antar semua pihak di sekolah. Semoga kebersamaan ini dapat terus terpatri ke depannya,” ungkap Zulkifli. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan yang telah merenovasi bekas rumah guru menjadi mushala dan ruang belajar bagi warga Hindu Tiwani Tolotang. Zulkifli turut memohon maaf atas segala kekurangan yang masih ada di sekolahnya.
Dalam sambutan selanjutnya, Kepala Seksi Pais Kementerian Agama Kabupaten Sidrap menyatakan rasa bangganya karena siswa-siswa SDN 10 Benteng berperan aktif dalam acara, seperti membaca Al-Qur'an dan menjadi MC tanpa melibatkan pihak luar. “Ini sebuah pencapaian yang luar biasa, karena semua dilakukan oleh anak didik sendiri,” ujarnya.
H. Amiruddin, Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Baranti, juga memberikan apresiasi kepada civitas akademika SDN 10 Benteng, terutama atas kepemimpinan kepala sekolah yang juga merupakan pelopor guru penggerak. Ia mengungkapkan rasa bangga atas capaian sekolah yang terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui kolaborasi.
Puncak acara diisi dengan hikmah Maulid yang disampaikan oleh Ustadz DR. Wahidin Al Raffani, S. Ag, M. Ag. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa untuk kesuksesan pendidikan. “Sesuai dengan tema, kolaborasi adalah kunci keberhasilan pendidikan. Guru harus mengajar dengan panggilan hati, bukan hanya karena gaji,” ujar Ustadz Wahidin. Ia juga mengingatkan pentingnya doa sebagai senjata umat Islam, baik doa dari orang tua untuk anaknya, guru untuk siswanya, maupun doa dari mereka yang teraniaya.
Acara Maulid Nabi ini berjalan dengan khidmat dan penuh kebersamaan, serta menjadi momentum refleksi bagi seluruh warga sekolah untuk terus meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia pendidikan. (wis)
Emoticon