Makassar, LMN – Tidak ada yang tahu bagaimana perjalanan hidup seseorang akan berujung. Begitu pula dengan H. Syaharuddin Alrif, yang kini menjabat sebagai Bupati Sidrap setelah dipercaya masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 lalu. Dalam acara buka puasa bersama di rumah H. Hamsah di Makassar, Selasa (25/3/2025), Syaharuddin atau yang akrab disapa SAR, mengenang kisah perjuangannya semasa kuliah.
Di hadapan hadirin, SAR menceritakan masa-masa tinggal di sebuah rumah kost di Tamalanrea Jaya, Makassar, bersama Prof. drg. Ruslin, yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor I Universitas Hasanuddin (Unhas). SAR mengisahkan bahwa dalam pembagian tugas di kost, ia bertanggung jawab memasak dan mencuci piring, sementara Prof. Ruslin dan teman lainnya memberikan uang untuk biaya kuliah.
Dulu Tinggal di Kost, Kini Jadi Bupati dan Wakil Rektor
Mengenang kembali masa sulitnya, SAR bercerita bahwa ia dan teman-temannya dahulu bercita-cita memiliki rumah kost tempat mereka tinggal. “Dulu kami selalu berdoa agar bisa membeli rumah kost ini. Alhamdulillah, meskipun bukan saya yang membelinya, tetapi Prof. Ruslin yang berhasil memilikinya,” kenangnya.
Dalam satu kamar berukuran 2x3 meter, mereka bertiga berbagi satu tempat tidur kayu. “Siapa yang paling cepat tidur, dia yang bisa tidur di kasur,” ujar SAR sambil tertawa. Namun, keterbatasan bukan halangan bagi mereka untuk meraih impian. Dengan prinsip Man jadda wa jada—barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil—mereka kini telah membuktikan bahwa kerja keras membuahkan hasil.
"Sekarang, satu dari kami menjadi Wakil Rektor Unhas, dan satu lagi menjadi Bupati Sidrap," ujar SAR penuh rasa syukur.
Kenangan Bersama dan Mimpi untuk Sidrap
Prof. Ruslin turut mengenang sosok SAR saat masih menjadi mahasiswa. “SAR ini sebenarnya tidak nakal, tapi pintar dan berani. Ia bisa sekolah di mana-mana dan kuliahnya sore. Jadi setiap kali mau keluar, kami selalu meminta dia untuk cuci piring dulu,” ungkapnya sambil tersenyum.
Selain itu, Prof. Ruslin juga selalu mengingatkan SAR untuk menjaga kesehatan dengan tidak merokok. “Saya selalu bilang, jangan merokok! Itu demi kesehatan,” tegasnya.
Saat ini, mimpi mereka tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membangun Sidrap. “Dulu kami banyak berdiskusi bahwa harus ada yang bisa membangun Sulawesi Selatan, khususnya Sidrap. Sekarang, kami mohon dukungan semua pihak untuk mewujudkan Sidrap yang lebih baik,” kata Prof. Ruslin.
Ia juga menegaskan bahwa Unhas akan selalu hadir untuk masyarakat Sidrap, baik melalui pendidikan maupun program pengembangan daerah. “Rektor dan tokoh-tokoh Sidrap pasti akan mendukung supaya Sidrap menjadi daerah yang maju. Kita ingin menghidupkan kembali kejayaan Sidrap dengan pendidikan yang unggul, karena Sidrap itu terkenal dengan tokoh-tokoh hebatnya, seperti Prof. Quraish Shihab dan Alwi Shihab,” paparnya.
Lebih lanjut, Prof. Ruslin mengungkapkan bahwa sejak dulu, SAR sudah dikenal sebagai "Pak Ustad" karena kedekatannya dengan nilai-nilai agama. “In Syaa Allah, dengan kepemimpinan Pak Ustad ini, Sidrap akan semakin maju dan berkah,” pungkasnya.
Kisah perjalanan SAR dari seorang anak kost sederhana hingga menjadi pemimpin daerah menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa dengan tekad, kerja keras, dan doa, impian bisa menjadi kenyataan.
(Darjun jurnalis kampung)
Emoticon